Subscribe:
BERANDA        

Sabtu, 08 September 2012

Tips untuk menaikkan SEO situs Anda


Banyak orang berkata, “Buatlah saja dan mereka akan datang,” tapi hal ini tentunya tidak berlaku pada situs-situs. Cara terbaik untuk membuat banyak pengunjung datang ke situs Anda adalah dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization). Akan sangat sulit untuk menyeimbangkan antara membuat konten yang menarik dan memastikan Google (dan mesin pencari lain) dapat menemukan situs Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda:
Meriset Kata Kunci
Memilih kata kunci yang tepat artinya Anda bisa menargetkan orang-orang yang akan mencari topik yang Anda kuasai. Ini harus menjadi titik permulaan Anda bahkan sebelum mulai menulis. Pertama-tama tentukan siapa yang Anda targetkan dan dimana letak domisili audiens potensial Anda, apakah mereka berada dalam satu Negara, ataukah berada di sekeliling dunia?
Setelah Anda sudah memiliki daftar kata kunci potensial, Anda bisa menggunakan alat seperti Google AdWords Keyword tool atau Wordtracker, Anda bisa tentunya mana yang paling baik digunakan. Selain menggunakan kata kunci dalam konten Anda, jangan lupa untuk menyelipkannya juga dalam tag judul (title tags), meta descriptions, heading tags, alt text, tautan internal (internal links), dan banyak lagi.
Tidak ada aturan yang jelas untuk mendapatkan ‘kehandalan kata kunci’ yang paling optimal. Tentu akan tergantung kepada kata atau frasa yang dipilih, dan panjang teksnya. Sebagai gambaran kasar, pastikan kata kunci Anda berada di judul atau sub-judul halaman, dan muncul 2-3 kali dalam halaman tersebut.
Riset kata kunci yang baik adalah basis untuk semua usaha meningkatkan SEO dan juga akan menyediakan fondasi untuk memperluas situs Anda nantinya.
Targetkan Mesin Pencari (Search Engine)
Google adalah mesin pencari paling populer di dunia, dan merupakan target utama kebanyakan usaha peningkatan SEO. Tapi Google bukanlah pemimpin pasar di semua tempat.
Jika Anda menargetkan pembaca atau pelanggan di Negara Cina, maka Baidu adalah mesin pencari yang paling populer, dan Yandex mendominasi Rusia. Orang Jepang masih menyukai Yahoo! Dan penduduk Korea Selatan lebih memilih Naver. Kebanyakan tips ini akan mempengaruhi di semua mesin pencari. Tapi menginvestasikan waktu Anda untuk meriset tentang mesin pencari yang berbeda dari yang utama jika Anda ingin menargetkan Negara tertentu.
Konten yang baik
Mesin pencari mungkin tidak bisa membedakan tulisan yang baik dan buruk, tapi pembaca Anda bisa melakukannya. Membuat konten yang sudah diriset dan berkualitas tinggi adalah rahasia untuk membuat User tetap kembali ke situs Anda. Jangan menyepelekan pentingnya memeriksa pengejaan dan struktur bahasa dalam konten Anda.
Penempatan (layout) yang rapi, mudah dibaca, dilengkapi dengan gambar dan video yang diletakkan dengan cerdas, akan membantu Anda menciptakan kesan yang tepat. Anda akan membutuhkan sebuah sistem yang menjaga halaman-halaman Anda tetap ‘segar’ dan up-to-date. Mesin pencari, dan juga pembaca, lebih memilih website dengan konten yang fresh dan unik.
Jika Anda memilih untuk menerjemahkan website Anda untuk pembaca internasional, jangan gunakan alat penerjemah otomatis. Mereka mungkin berguna untuk mengerti sekilas tentang teks tersebut, tapi mereka belum bisa menyaingi sorang penulis manusia. Membayar penerjemah untuk memastikan konten Anda fasih, layak dibaca, dan bebas dari kesalahan adalah hal yang pantas untuk dibayar.
Memilih nama domain yang tepat
Idealnya nama domain Anda harus pendek, mudah diingat, dan kata kunci Anda termasuk di dalamnya. Walaupun begitu, nama-nama terbaik cepat diambil orang dan Anda harus membayar lebih untuk mendapatkan salah satunya. Dalam kasus ini, jangan terpaku dengan kata kunci dalam menentukan nama domain Anda. Memenuhi url Anda dengan kata-kata kunci akan membuatnya sulit diingat, tidak user-friendly, dan lebih sering salah diketikkan.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membuat bisnis berskala internasional, ambilah salah satu nama-nama domain terbaik itu. Jika Anda sekarang menggunakan alamat ‘.com’, coba lihatlah juga ‘.jp’, ‘.fr’, dan ‘.cn’.
Ini adalah cara paling efektif untuk melakukan SEO. Tapi jika Anda merasa bahwa ini terlalu mahal atau memakan banyak waktu, Anda bisa membuat sub-direktori atau sub-domain sebagai bagian dari situs utama Anda.
Gunakan desain yang simpel
Menjaga agar desain situs Anda tetap simpel,terstruktur, dan mudah dijelajahi adalah hal yang terbaik. User yang frustasi hampir pasti akan menyerah jika mereka tidak bisa mendapat informasi yang mereka cari. Pilihlah tema warna Anda dengan hati-hati. Hindari latar belakang yang berkilau, atau kuning dan pink yang menyakitkan mata.
Cascading Style Sheet (CSS) menjaga agar konten Anda tetap terpisah dari desain situs Anda, yang artinya Anda mendapat lebih banyak fleksibilitas. Jika nantinya Anda memutuskan untuk mengganti konten, Anda tidak perlu mendesainnya lagi dari nol.
Unicode UTF-8 juga merupakan alat yang bagus karena dia bisa memenuhi lebih dari 90 script yang berbeda, jadi menglobalisasikan konten Anda menjadi lebih mudah jika sudah dikodekan dengan benar sejak awal.
Social Media
Social media sudah menjadi bagian penting dari SEO. Algoritma yang digunakan Google sekarang lebih memperhitungkan social media – yang artinya Anda juga harus melakukannya. Anda tidak akan rugi jika meningkatkan tingkat kehadiran Anda di media sosial, dan pastikan konten Anda bisa dibagikan (share) melalui media sosial.
Masukkan tombol Facebook, Twitter, dan LinkedIn kedalam posting Anda. Lalu gunakan ketiganya (atau lebih) untuk menyebarkan info tentang situs Anda. Tentunya, media sosial adalah tempat untuk membangun hubungan, jadi lakukanlah percakapan atau berbagi dengan user lain yang ada dalam bidang Anda.
SEO adalah proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan, dan Anda tidak akan mendapat hasil dalam semalam. Anda akan melakukan banyak usaha untuk mendaki sampai Anda bisa mencapai urutan atas dalam hasil pencarian – dan usaha teratur untuk tetap berada disana. Tapi hasilnya akan sangat besar, karena Anda akan mendapat pembaca dari seluruh dunia, dan terus berkembang.

sumber : startupbisnis.com

Apa yang Perlu Diperbaiki dari Atmosfer Entrepreneurship di Universitas

"Startup team bulding" this photo was taken in the middle of the night, they rent a room next to university and commited to work together everyday after class until drop in the morning. To learn from each other, to build trust, to know their limits, to build chemistry. All of them are 5th semesters students.

Blog post ini berasal dari beberapa tweet saya yang terkait young entrepreneurship, juga terkait pengalaman saya bertemu banyak entrepreneur muda di berbagai universitas di Jakarta.
Tentu saja saya tidak menganjurkan mahasiswa untuk keluar kuliah karena keluarganya pasti marah, di sisi lain sebenarnya keluarga juga merupakan  co founder dari apapun bisnismu. Ijazah kuliah juga merupakan safety net bagi entrepreneur yang gagal berbisnis.
Apabila rekan-rekan punya pendapat atau kisah terkait, mohon di share di kolom komentar di bawah artikel ini.

Tidak cukup mengajarkan dan mendorong mahasiswa untuk menjadi expert di bidang yang ia cintai.
Padahal menjadi expert di bidang yang disukai adalah basic penting dari entrepreneurship.
Karena jika seseorang mencintai bidang tersebut, maka ia akan bekerja siang malam untuk menjalankannya. Mayoritas waktu dari hidupnya akan digunakan untuk mengejar impiannya.
Karena banyak waktunya digunakan di bidang tersebut, akan secara natural untuknya ter-connect dengan para expert lain bidang tersebut dan melihat masalah di situ.
Bukankah impian setiap entrepreneur untuk memecahkan masalah di bidang yang ia cintai ?
Every business has problems. To build a business u need to learn how to love the process of solving them.
@Salsabeela : Tweet. Update, pin something that you love. Show the world you have passion in specific things.
Tidak diberikan praktek membangun network di bidang yang dicintai, tidak ada mata kuliah  “build network in the industry you love”
Ada tidak mata kuliah “build network di industry atau bidang yang kalian sukai ?” padahal ini another basic entrepreneurship.
Your network is better than your homework.
Kalau saja ada tugas kuliah yang harus membangun network, mahasiswa pasti jadi mikir real value dari dirinya apa ya ?
Karena network dibangun dari pertukaran value. Value ini bisa berupa skill, channel / network, knowledge dll.
Real value yang dimiliki mahasiswa bukan di indeks prestasi. Tetapi yang utama di knowledge. Buka pergaulanmu seluas luasnya jangan hanya di kampus.
3 jenis capital : 1. Brain (knowledge capital), 2. Network (social capital), 3. Money (financial capital).
Jika kamu pny knowledge capital, kamu akan bisa ngobrol dengan circle industry yang tepat yang pada saatnya akan membuatmu kenal para investor. Urutannya kayak gitu.
RT @DaveMcClure : Business school charge $100K & make you read case studies. @500startups gives u $100K and says BUILD a case study. *) 500startups adalah incubator/investor di bidang technology di US. Artikel terkait seperti diceritakan @Htanata ada di sini

Tidak cukup mengajarkan mahasiswa untuk melakukan kesalahan di bidang atau industry yang mereka cintai.
Banyak kurikulum pendidikan entrepreneurship di kampus perlu diubah dari “learning focused mode” menjadi “doing focused mode”
Orang yang berhasil, mungkin semuanya telah mengalami kegagalan2 kecil.
Make sure u try something and do small mistakes.
Better to be young and stupid than old and regretful
“Experienced” di build dari kesalahan-kesalahan yang kamu buat dan bagaimana kamu mengatasi situasi tersebut.
Good judgement comes from experience, but experience comes from bad judgement.
Penelitian dari Ron Conway di artikel ini, menunjukkan entrepreneur muda (di bawah usia 25) dan berpengalaman (repeat founders) lebih sukses.
Tak ada cara lain untuk mendapatkan pengalaman selain melakukan kesalahan-kesalahan kecil.

sumber : startupbisnis.com

Jumat, 07 September 2012

Bagaimana Supaya Tidak Takut Memulai Bisnis

Setiap orang memiliki motivasi dan cerita yang berbeda-beda apabila mereka ditanya kenapa berani memulai bisnis, beberapa menjawab “I just do it, I don’t think” seolah-olah mereka menjadi entrepreneur tanpa berpikir, yang lainnya menjawab bahwa mereka menjadi entrepreneur sejak mencapai kesepakatan dengan investor, yang lainnya menjawab “saya kan bisa menarik klien-klien lama dari perusahaan saya.”
Berikut ini adalah pendapat saya tentang bagaimana mengatasi ketakutan Anda untuk memulai bisnis.
1. Pahami bahwa Anda tidak harus menggunakan uang sendiri untuk memulai bisnis.
Ini sangat penting bagi Anda, untuk mengetahui bahwa di dunia ini ternyata ada orang yang kelebihan dana dan senantiasa mencari orang yang memiliki ide untuk diinvest. Terkadang investor ini memiliki ide bisnis namun tidak ada yang menjalankannya sehingga senantisa mencari entrepreneur yang tepat untuk menjalankannya , biasanya mereka menempatkan dananya kepada suatu fund management (mis. VC) yang dikelola oleh partner yang berpengalaman di bidangnya dan bisa membantu mewujudkan impian Anda.
2. Pahami kriteria bisnis yang mau diinvest oleh investor 
Seorang entrepreneur yang cerdas biasanya tahu hal ini, bahwa lebih baik ia bertanya kepada beberapa investor “bisnis seperti apa yang biasa Anda biayai?” lalu ia menyusun langkah demi langkah untuk menciptakan bisnis sesuai informasi yang ia dapatkan. Contohnya, venture capital di bidang internet yang banyak masuk sekarang seperti East Venture, Project Eden, Batavia Incubator, Ideosource, Cyber Agent Venture kebanyakan mengatakan Indonesia berpotensi besar di ecommerce, game, mobile app dan content business, tetapi tentu tidak terbatas pada ide tersebut. Jika Anda saat ini tidak tahu harus bertanya ke mana, cobalah bergabung dengan komunitas pengusaha, biasanya mereka dapat memberikan informasi yang cukup akurat terkait contact person VC. Melalui website StartupBisnis.com secara bertahap akan kami sampaikan bisnis dengan kriteria apa yang biasa difunding oleh Venture Capital baik internet maupun non internet.
Tidak semua jenis bisnis membutuhkan investor – Ilham Rizqi Sasmita – Voucha.com
3. Jika status Anda saat ini karyawan, bekerjalah dengan sangat keras
Kok gitu? Seandainya Anda adalah seorang karyawan di sebuah online media yang membahas fashion dan Anda memang sangat passionate dengan fashion, cobalah bekerja amat sangat keras, sampai suatu titik Anda pasti merasa ada yang salah karena Anda merasa passion Anda dimanfaatkan oleh bos Anda, karena Anda bekerja lebih keras tetapi gaji yang Anda dapat hanya segitu saja, tentu karena Anda tidak punya saham di tempat Anda bekerja. Lalu bagaimana mengatasinya? Buatlah blog fashion sendiri, jadilah entrepreneur, temukan keunikan dan diferensiasi dari diri Anda sendiri. Emosi Anda karena merasa passion Anda dimanfaatkan oleh bos akan membantu mengatasi ketakutan memulai bisnis sendiri, rekan saya, Agung Setiawan mengatakan bahwa yang mendorongnya menjadi entrepreneur adalah “freedom, kebebasan untuk berkarya dan penghasilan lebih besar bila sukses”.
4. Pasanglah target kapan menjadi entrepreneur
Jika Anda sekarang bekerja dan ingin menjadi entrepreneur, pasanglah target kapan Anda harus mulai menjadi entrepreneur dan gunakan sisa waktu yang Anda untuk mencoba pelan-pelan berjalan ke arah sana, anda bisa menjadi amphibi selama bisnis model Anda belum menghasilkan. Misalnya Anda memutuskan terjun di kuliner, pergilah ke luar kantor di saat senggang, bertemulah dengan orang-orang yang sudah lebih dulu terjun di dunia kuliner, bergaul, networking dengan mereka, tanya strategi apa yang berjalan dan juga tidak berjalan di usaha kuliner.
5. Pelajarilah pattern yang ada di industri yang Anda sukai
Jika Anda memilih bidang kuliner, lihatlah ide dan strategi kuliner apa yang berjalan di luar negeri tetapi di Indonesia belum ada yang melakukannya, pelajari pattern dari industri kuliner, ikutilah trend yang ada, dengan melakukannya pelan pelan Anda akan melihat adanya potensi profit dari industri tersebut dan akan sangat membantu Anda mempersiapkan diri Anda untuk menjadi entrepreneur.
6. Bangun Audience dulu, baru bangun bisnis
Dunia bisnis di era sekarang sangat terpengaruh oleh internet dan social media, kalau kita bicara tentang internet, pasti membicarakan website, blog, konten. Tidak ada salahnya jika Anda membangun audience dulu melalui konten sebelum memulai bisnis. Btw sebenarnya, apakah “audience” itu ? Untuk pengusaha kuliner, audience adalah orang-orang yang melewati restorannya setiap hari, jika ia cukup mahir di social media, audiencenya adalah orang-orang yang memfollow twitternya karena ia memberikan konten yang menarik dan diskon atau engagement lain yang menarik. Untuk entrepreneur di bidang fashion, audience adalah orang-orang yang membaca tips fashion di blognya. Seberapa besar risiko membangun audience? Nol. So just do it.
7. Milikilah kekuatan di satu vertikal niche
Terkait dengan tulisan di point sebelumnya, salah satu syarat dari “membangun audience” adalah harus menjadi expert di bidang tersebut. Saat ini adalah era expertise, seorang entrepreneur media di USA, Jason Calacanis bahkan mengatakan “Stupid people shouldn’t blog”.  Saya pernah bertemu dengan Li Song Bo, partner dari DFJ Ventures, salah satu Venture Capital terbesar di China yang berpengalaman 25 tahun di dunia investasi dan banyak bekerja sama dengan entrepreneur muda, mengatakan bahwa “kriteria founder yang diinvest adalah memiliki kredibilitas di vertical nichenya, diharapkan minimal 10 tahun”. Kalimatnya cukup mengejutkan saya karena dunia investment Indonesia belum selama itu, tetapi tentu saja pesan yang paling penting adalah jika Anda mencintai satu bidang entah itu kuliner, fashion, sport dan ingin suatu saat berbisnis di bidang tersebut, jadilah expert di bidang tersebut, tentu Anda bisa melakukannya tanpa harus keluar dari pekerjaan tetap Anda sekarang.
8. Milikilah lingkungan yang benar dan saling membangun
Lingkungan yang benar, lingkungan yang membangun, berbagi informasi peluang usaha, informasi strategi marketing, amat sangat penting. Jangan biarkan Anda sering berada di lingkungan yang memiliki pendapat “usaha di bidang itu pasti gagal”, entrepreneur cerdas slalu menganalisa sebab kegagalan dan keberhasilan dari sebuah bisnis dan tidak menghakimi tanpa melakukan riset yang cukup. Dengan berada di lingkungan yang benar, pelan-pelan sebenarnya Anda juga membangun infrastruktur yang akan menopang bisnis Anda ke depannya, misalnya teman-teman yang akan secara gratis mempromosikan bisnis Anda.
9. Siapkanlah network atau channel yang Anda butuhkan sebelum menjadi entrepreneur
Salah satu teman baik saya, namanya William Henley mengatakan hal sebagai berikut (notes : pendapatnya nampaknya lebih cocok untuk entrepreneur B2B walaupun juga dapat berlaku secara umum)
Sebelum menjadi entrepreneur, kamu harus punya klien dulu, dan klien ini biasanya adalah orang-orang yang sudah kita serve sewaktu kita bekerja di corporate dan mereka puas dengan pelayanan kita, sehingga mereka akan tetap memberikan bisnisnya kepada kita walaupun status kita sudah berubah dari karyawan menjadi entrepreneur”
10. Lakukanlah sesuatu SEKARANG dan pelan-pelan membangun visi
Tidak sedikit entrepreneur memulai dengan mengutamakan visi ketimbang profit, Facebook dimulai dengan kekecawaan Mark Zuckerberg terhadap seorang perempuan, sedikit demi sedikit merubah visinya menjadi student directory, kemudian menjadi semakin besar menjadi “A social utility that connects people with friends and others who work, study and live around them”. Ebay dimulai ketika tunangan dari Pierre Omidyar ingin menjual kotak permen (di USA dianggap sebagai collectible), sedikit demi sedikit Ia menyadari bahwa website bisa digunakan bukan cuma untuk jual beli kotak permen.
11. Validasi passion Anda, do something, makes small mistakes
Anda selalu mendengar bahwa seorang entrepreneur di drive oleh passion, ok, benar, karena Anda harus melakukannya dalam jangka panjang, sekarang bagaimana supaya Anda yakin bahwa itu passion Anda? Jalankan saja dengan biaya yang sangat minimum, di situ Anda akan belajar apa yang bisa jalan dan apa yang tidak, apakah benar Anda menyukai bidang itu atau tidak. Biasanya orang gagal di percobaan pertama, tentu hal yang bagus jika Anda melakukannya dengan biaya murah.

sumber : startupbisnis.com

5 Alasan untuk Memulai Bisnis di Universitas

Orang bilang memulai bisnis saat masih kuliah adalah hal yang bagus, karena seorang mahasiswa tidak memiliki banyak tanggungan, sehingga risiko kegagalan bisnis menjadi tidak besar. Mari kita kaji lebih dalam lagi mengapa Anda disarankan memulai bisnis di universitas.
Memulai Bisnis di Universitas 
Berikut adalah 5 alasan mengapa sangat disarankan untuk memulai bisnis sejak di bangku kuliah.
1. Secara signifikan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan
Ada 4,8 juta mahasiswa universitas di Indonesia, dan kebanyakan dari mereka sulit menemukan pekerjaan yang sesuai selama kondisi perekonomian yang sedang bergejolak. Jikalau Anda mampu mengatakan bahwa Anda telah berhasil mengembangkan suatu bisnis selama masih belajar di universitas, hal tersebut sesungguhnya telah membuat Anda lebih menonjol ketimbang yang lain. Hal tersebut juga menunjukkan adanya motivasi, kemandirian, dan keinginan untuk sukses. Menunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan berbisnis yang biasanya dicari dari seorang karyawan. Hadapilah bahwa kenyataannya kebanyakan lulusan universitas hanya memiliki sedikit sekali relevansi antara yang dipelajarinya selama di universitas dengan dunia kerja. Tunjukkanlah bahwa Anda memahami bisnis bersamaan dengan hal-hal yang bisa dipelajari di bangku kuliah, dan Anda memiliki inisiatif, maka perusahaan-perusahaan di luar sana akan berusaha mengajak Anda untuk bergabung dengan tim mereka. Dan CV Anda akan terlihat seratus kali lebih mengagumkan jika tertulis “CEO dan founder dari suatu perusahaan” daripada hanya menjadi anggota klub tertentu.
2. Tidak ada waktu yang lebih tepat untuk gagal
Anda perlu mengambil resiko finansial untuk berhasil dalam bisnis. Namun hal yang paling natural dari adanya resiko adalah terkadang Anda gagal. Saat ini, Anda kemungkinan besar tidak memiliki hutang atau keluarga untuk dikhawatirkan, dan Anda memiliki seluruh hidup Anda ke depan untuk dibangun dari kesalahan dan kembali mencoba. Malahan faktor kegagalan ini bertambah seiring Anda bertambah tua, jadi apa yang Anda tunggu?
3. Akses terbaik untuk sumber daya
Berada di universitas berarti Anda memiliki ribuan mahasiswa untuk mengetes ide Anda, melakukan riset pasar, terkadang universitas juga menyediakan dana finansial untuk membantu bisnis Anda, akses gratis untuk buku-buku mahal dan laporan riset pasar di perpustakaan, dan keuntungan yang dapat diperoleh dari himpunan-himpunan entrepreneur. Kesemuanya ini hal yang tak ternilai. Dan universitas adalah tempat yang fantastis untuk membangun jaringan (networking) pertemanan. Anda dapat mendatangi teman Anda yang orang tuanya adalah entrepreneur atau professor yang memahami satu atau dua hal tentang menjalankan bisnis. Anda pastilah ‘sinting’ apabila melewatkan atau tidak sedikitpun mencoba untuk mengambil keuntungan dari kesemuanya itu.
4. Menjadi seorang milioner sebelum mencapai umur 30 atau sedikitnya memperoleh uang jajan lebih banyak
Kesempatan bagi Anda untuk menjadi miliader pada akhir periode bisnis mungkin tidak begitu besar. Namun bagaimanakah tambahan pemasukan dapat membantu Anda saat ini? Pikirkan hal tersebut. Dan menjalankan bisnis Anda sendiri, Anda dapat memperoleh penghasilan dengan cara yang Anda senangi, daripada melakukan pekerjaan sementara (part-time job) yang tidak Anda sukai.
5. Pengalaman dan kesenangan
Pelajaran yang Anda pelajari, pengalaman yang Anda dapatkan, dan kesenangan yang Anda peroleh sejak awal akan menjadi alasan keseluruhan yang tak ternilai harganya. Menjalankan bisnis Anda sendiri adalah suatu penghargaan besar dan dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda. Anda akan memperoleh penghasilan dan pengalaman dari melakukan hal yang sesungguhnya Anda senangi! Di samping itu, menjalankan bisnis sendiri juga dapat membantu Anda mempersempit pilihan karir yang Anda inginkan, yang seringkali sulit untuk diputuskan. Sebagai tambahan, Anda akan bertemu orang-orang yang menyenangkan selama perjalanan, yang mungkin akan menjadi kontak bisnis yang bermanfaat di masa depan.

sumber : startupbisnis.com

Bagaimana Mahasiswa Dapat Memulai Bisnis Sejak Dini

Apakah Anda sedang berpikir untuk membuka usaha ?
Jika Anda sudah melakukannya, atau memilki perencanaan untuk itu, 3 tahun yang  Anda miliki di dunia perkuliahan Anda merupakan hari-hari terbaik untuk mewujudkannya. Kebebasan, stimulasi pengetahuan, waktu bersantai, dan semua kebebasan di masa perkuliahan bisa Anda manfaatkan.
Dan sekali lagi, mereka yang telah menekuni dunia bisnis sejak kuliah mungkin tidak akan merasa berat dalam membiayai perkuliahan mereka, atau tagihan kartu kredit, atau biaya kuliah lainnya, dan sebagainya. Memulai bisnis sendiri sedari kuliah sangat mudah, dan bahkan menyenangkan.
Jika Anda masih dalam duniah kuliah, atau Anda baru saja lulus kuliah, sekarang adalah saat yang paling tepat dan paling memungkinkan untuk memulai suatu Bisnis. Pikirkanlah, Anda tidak akan rugi. Ini tidak seperti saat Anda mempertaruhkan seluruh modal, waktu dan tenaga untuk pekerjaan Anda, dan ini tidak seperti saat Anda harus menghidupi sebuah keluarga.
Kesempatan memulai bisnis sejak kuliah tidak akan mudah didapatkan. Ini adalah kesempatan dimana Anda bebas dan bisa membuat kesalahan.
Sebuah Bisnis tidak harus selalu mahal, dan tidak selalu harus menghabiskan seluruh waktu Anda. Di saat teman-teman Anda menghabiskan waktu mereka untuk berhura-hura, Anda bisa mengarahkan passion yang paling Anda kuasai, untuk mencari peluang dalam berbisnis.
Ini tidak semata-mata hanya untuk uang, memulai sebuah Bisnis akan sangat bagus untuk CV anda ke depannya. Bayangkanlah betapa sebuah perusahaan akan sangat terkesan saat Anda memberitahukan kepada mereka kalau Anda sedang atau pernah membuka sebuah Bisnis. Di saat orang-orang yang baru lulus sulit untuk mencari pekerjaan, memiliki perusahaan akan menambah pengalaman dan pengetahuan Anda yang akan menjadi nilai plus dibandingkan pesaing lainnya.
Jadi, apa yang Anda tunggu? Mulailah!
Sebagai seorang murid, memilih jenis bisnis adalah hal yang sangat penting dan harus Anda pertimbangkan sebaik-baiknya. Anda harus mampu untuk menyesuaikan Bisnis Anda dengan passion Anda, serta kemampuan Anda.
Cobalah hal-hal berikut ini:
1. Freelancing
Mulailah untuk mencari perusahaan-perusahaan yang hebat, dan jadilah freelancer mereka. Anda bisa mempelajari sistem pekerjaan mereka, dan mencari pengalaman sebanyak mungkin.
2. Berbisnis lewat eBay
eBay merupakan pasar online yang sangat berpengaruh. Anda bisa meningkatkan Bisnis Anda melalui eBay, karena tidak ada batas uang yang bisa Anda peroleh. Anda tidak membutuhkan gudang penyimpanan, Anda tidak perlu mengurus shipping, dan bahkan Anda tidak perlu memiliki sebuah took atau lokasi bisnis.
3. Pekerjaan yang Tidak Lazim
Sebagai seorang mahasiswa, Anda memiliki kelebihan tersendiri. Anda bisa memanfaatkan waktu luang Anda untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak lazim dan jarang dilakukan orang lain apa lagi di akhir pekan. Anda bisa menjadi tukang bersih-bersih, bahkan pembawa anjing.
4. Mengajar
Fakta dimana Anda seorang mahasiswa berarti bahwa Anda hebat dalam suatu subjek. Gunakanlah kehebatan Anda untuk mengajari adik kelas Anda. Uang yang bisa Anda hasilkan pun tidak sedikit.
5. Bisnis online
Website merupakan alat paling jitu untuk memulai bisnis. Lihatlah eBay. Anda hanya membutuhkan modal yang sangat kecil, Anda tidak membutuhkan tempat dan bahkan toko, jika Anda tidak memiliki keahlian dalam membuat website, Anda bisa meminta orang lain untuk mengerjakannya. Jika Anda bisa sukses memanfaatkan website untuk menjalankan bisnis Anda, Anda bisa kaya mendadak.
Bisnis jenis apa yang harus Anda mulai ?
1. Mulailah dengan Ide Anda
Membuat ide bisnis sangat simple, jika Anda tahu apa yang harus Anda lakukan. Pikirkanlah apa yang paling bisa Anda lakukan. Jika Anda tahu apa yang harus Anda lakukan, ide dengan sendirinya akan datang kepada Anda.
2. Memiliki mitra kerja, atau tidak?
Walaupun sudah dikatakan sejak awal kalau memulai Bisnis itu mudah, namun memulai Bisnis bisa juga menakutkan. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar memikirkan apa Anda membutuhkan mitra kerja atau tidak. Tidak hanya Anda bisa membagi rasa takut itu dengan partner Anda, Anda juga bisa memiliki lebih banyak ide dari banyak kepala.
3. Buatlah sebuah rencana Bisnis
Rencana Bisnis adalah hal paling penting yang harus Anda perhatikan. Saat Anda membuat rencana Bisnis, Anda akan benar-benar mengidentifikasi apa yang paling penting untuk Anda, bagaimana strategi-strategi yang Anda jalani, dan sebagainya. Memang merancang rencana Bisnis itu sulit, membutuhkan waktu dan penelitian yang banyak. Untungnya, saat Anda adalah seorang mahasiswa, Anda memiliki banyak waktu dan sumber untuk melakukannya.
4. Mencari Permodalan
Jika Anda beruntung, Anda akan mampu untuk membiayai bisnis Anda dari modal kuliah Anda yang Anda sisihkan. Jika Anda kurang beruntung, Anda bisa melakukan peminjaman sebagai modal. Anda juga dapat memanfaatkan keluarga, teman dan orang-orang disekitar Anda untuk mendapatkan biaya tambahan untuk modal.
5. Bangun Brand Anda
Saat Anda memulai sebuah Bisnis, akan sangat penting untuk membangung Bisnis Anda. Cara yang paling mudah, sekali lagi adalah menggunakan internet. Buatlah website yang menarik, dan bangunlah brand produk Anda dari social media seperti Twitter, Facebook, dan Linkedln. Akan sangat mudah, dan Anda mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia.

sumber : startupbisnis.com